Minggu, 14 Desember 2008

Bab 14: Minta Pertolongan Dan Berdo'a Kepada Selain Allah Adalah Syirik

Firman Allah s.w.t.:
“Dan janganlah kamu memohon / berdo'a kepada selain Allah, yang tidak dapat memberikan manfaat dan tidak pula mendatangkan bahaya kepadamu, jika kamu berbuat hal itu maka sesungguhnya kamu dengan demikian termasuk orang-orang yang dzolim (musyrik)” (QS. Yunus, 106).
“Dan jika Allah menimpakan kepadamu suatu bahaya, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba hambaNya dan Dia lah yang Maha Pengampun lagi Maha penyayang” (QS. Yunus, 107).
“Sesungguhnya mereka yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rizki kepadamu, maka mintalah rizki itu pada Allah dan sembahlah Dia (saja) serta bersyurkurlah kepadaNya. Hanya kepada Nya lah kamu sekalian dikembalikan.” (QS. Al Ankabut, 17).
“Dan tiada yang lebih sesat dari pada orang yang memohon kepada sesembahan-sesembahan selain Allah, yang tiada dapat mengabulkan permohonannya sampai hari kiamat dan sembahan sembahan itu lalai dari (memperhatikan) permohonan mereka. Dan apabila menusia dikumpulan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan mereka.” (QS. Al Ankabut, 5-6).
“Atau siapakah yang mengabulkan (do'a) orang-orang yang dalam kesulitan disaat ia berdo'a kepadaNya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu sekalian menjadi kholifah di bumi? adakah sesembahan (yang haq) selain Allah? amat sedikitlah kamu mengingat(Nya).” (QS. An Naml, 62).
Imam At-thabrani dengan menyebutkan sanadnya meriwayatkan bahawa: "pernah ada pada zaman Rasulullah s.a.w. seorang munafik yang selalu menyakiti orang-orang mu'min, maka salah seorang di antara orang mu'min berkata: "marilah kita bersama-sama memohon perlindungan kepada Rasulullah s.a.w. supaya dihindarikan dari tindakan buruk orang munafik ini", ketika itu Rasulullah s.a.w. menjawab:
"sesungguhnya aku tidak boleh dimintai perlindungan, hanya Allah sajalah yang boleh dimintai perlindungan".
Kandungan bab ini:
1-Istighotsah itu pengertiannya lebih husus dari pada berdo'a[33].
2-Penjelasan tentang ayat yang pertama[34].
3-Meminta perlindungan kepada selain Allah adalah syirik besar.
4-Orang yang paling soleh sekalipun jika melakukan perbuatan ini untuk mengambil hati orang lain, maka ia termasuk golongan orang-orang yang dzolim (musyrik).
5-Penjelasan tentang ayat yang kedua[35].
6-Meminta perlindungan kepada selain Allah tidak dapat mendatangkan manfaat duniawi, disamping perbuatan itu termasuk perbuatan kafir.
7-Penjelasan tentang ayat yang ketiga[36].
8-Meminta rizki itu hanya kepada Allah, sebagaimana meminta syurga.
9-Penjelasan tentang ayat yang ke empat[37].
10-Tidak ada orang yang lebih sesat dari pada orang yang memohon kepada sesembahan selain Allah.
11-Sesembahan selain Allah tidak merasa dan tidak tahu kalau ada orang yang memohon kepadanya.
12-Sesembahan selain Allah akan benci dan marah kepada orang yang memohon kepadanya pada hari kiamat.
13-Permohonan ini dianggap ibadah kepada sesembahan selain Allah.
14-Pada hari kiamat sesembahan selain Allah itu akan mengingkari ibadah yang mereka lakukan.
15-Permohonan kepada selain Allah inilah yang menyebabkan seseorang menjadi orang yang paling sesat.
16-Penjelasan tentang ayat yang ke lima[38].
17-Satu hal yang sangat menghairankan adalah adanya pengakuan dari para penyembah berhala bahawa tidak ada yang dapat mengabulkan permohonan orang yang berada dalam kesulitan kecuali Allah, untuk itu, ketika mereka berada dalam keadaan sulit dan terjepit, mereka memohon kepadaNya dengan ikhlas dan memurnikan ketaatan untukNya.
18-Hadis di atas menunjukan tindakan preventif yang dilakukan Rasulullah s.a.w. untuk melindungi ketauhidan, dan etika sopan santun beliau kepada Allah.
_____________________________________
Catatan Kaki:
[33] Istighotsah ialah : meminta pertolongan ketika dalam keadaan sulit supaya dibebaskan dari kesulitan itu.
[34] Ayat pertama menunjukkan bahawa dilarang memohon kepada selain Allah, kerana selainNya tidak dapat memberikan manfaat dan tidak pula dapat mendatangkan bahaya kepada seseorang.
[35] Ayat kedua menunjukkan bahawa Allah lah yang berhak dengan segala ibadah yang dilakukan manusia, seperti doa, istighotsah dan sebagainya. Kerana hanya Allah yang Maha Kuasa, jika Dia menimpakan sesuatu bahaya kepada seseorang, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia sendiri, dan jika Dia menghendaki untuk seseorang suatu kebaikan, maka tidak ada yang dapat menolak kurniaNya. Tidak ada seorangpun yang menghalangi kehendakNya.
[36] Ayat ketiga menunjukkan bahawa hanya Allah yang berhak dengan ibadah dan rasa syukur kita, dan hanya kepadaNya seharusnya kita meminta rizki, kerana selain Allah tidak mampu memberikan rizki.
[37] Ayat keempat menunjukkan bahawa doa (permohonan) adalah ibadah. Kerana itu, barang siapa yang menyelewengkannya kepada selain Allah, maka dia adalah musyrik.
[38] Ayat kelima menunjukkan bahawa istighotsah (mohon pertolonan) kepada selain Allah - kerana tidak ada yang kuasa kecuali Dia - adalah bathil dan termasuk syirik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar