Senin, 15 Desember 2008

Bab 47: Memuliakan Nama-Nama Allah Dan Mengganti Nama Untuk Tujuan Ini

Diriwayatkan dari Abu Syaraih bahawa ia dulu diberi kunyah (sebutan, nama panggilan) "Abul Hakam", Maka Nabi s.a.w. bersabda kepadanya:
"Allah s.w.t. adalah Al Hakam, dan hanya kepadaNya segala permasalahan dimintakan keputusan hukumnya", kemudian ia berkata kepada Nabi s.a.w.: "Sesungguhnya kaumku apabila berselisih pendapat dalam suatu masalah mereka mendatangiku, lalu aku memberikan keputusan hukum di antara mereka, dan kedua belah pihak pun sama sama menerimanya", maka Nabi bersabda: "Alangkah baiknya hal ini, apakah kamu mempunyai anak?" aku menjawab: "Syuraih, Muslim dan Abdullah", Nabi bertanya: "siapa yang tertua diantara mereka? "Syuraih" jawabku, Nabi bersabda: "kalau demikian kamu Abu Syuraih". (HR. Abu Daud dan ahli hadis lainnya).
Kandungan bab ini:
1-Wajib memuliakan Nama dan Sifat Allah [dan dilarang menggunakan nama atau kunyah yang ma'nanya sejajar dengan nama Allah] walaupun tidak bermaksud demikian.
2-Dianjurkan mengganti nama yang kurang baik untuk memuliakan Nama Allah.
3-Memilih nama anak yang tertua untuk kunyah (nama panggilan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar