Senin, 15 Desember 2008

Bab 57: Ucapan "Seandainya"

n Allah s.w.t.:
“Mereka (orang-orang munafik) mengatakan: seandainya kita memiliki sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya (kita tidak akan terkalahkan) dan tidak ada yang terbunuh diantara kita di sini (perang uhud). Katakanlah: 'Kalaupun kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji (keimanan) yang ada dalam dadamu, dan membuktikan (niat) yang ada dalam hatimu. Dan Allah Maha Mengetahui isi segala hati.” (QS. Ali Imran, 154).
“orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka takut pergi berperang: seandainya mereka mengikuti kita tentulah mereka sudah terbunuh. Katakanlah: Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar.” (QS. Ali Imran, 168).
Diriwayatkan dalam shoheh Muslim dari Abu Hurairah r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Bersungguh-sungguhlah dalam mencari apa yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu), dan janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah, dan jika kamu tertimpa suatu kegagalan, maka janganlah kamu mengatakan: 'seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu', tetapi katakanlah: 'ini telah ditentukan oleh Allah, dan Allah akan melakukan apa yang Ia kehendaki', kerana kata " seandainya " itu akan membuka pintu perbuatan syaitan."
Kandungan bab ini:
1-Penjelasan tentang ayat dalam surah Ali Imran[115].
2-Larangan mengucapkan kata "andaikata" atau "seandainya" apabila mendapat suatu musibah atau kegagalan.
3-Alasannya, kerana kata tersebut (seandainya /andaikata) akan membuka pintu perbuatan syaitan.
4-Petunjuk Rasulullah s.a.w. [ketika menjumpai suatu kegagalan atau mendapat suatu musibah] supaya mengucapkan ucapan ucapan yang baik [dan bersabar serta mengimani bahawa apa yang terjadi adalah takdir Allah].
5-Perintah untuk bersungguh sungguh dalam mencari segala yang bermanfaat [untuk di dunia dan di akhirat] dengan senantiasa memohon pertolongan Allah.
6-Larangan bersikap sebaliknya, iaitu bersikap lemah.
_____________________________________
Catatan Kaki:
[115] Kedua ayat di atas menunjukkan adanya larangan untuk mengucapkan kata "seandainya" atau "andaikata" dalam hal hal yang telah ditakdirkan oleh Allah terjadi, dan ucapan demikian termasuk sifat sifat orang munafik; juga menunjukkan bahawa konsekwensi iman ialah pasrah dan ridha kepada takdir Allah, serta rasa khuwatir seseorang tidak akan dapat menyelamatkan dirinya dari takdir tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar